Kita diciptakan sebagai mahkluk sosial
yang hidup bermasyarakat, Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis,
dimana setiap anggota masyarakat saling berinteraksi . didalam hidup
bermasyarakat kita di atur oleh norma atau hukum yang menjaga kita agar tidak
keluar atau berbuat yang tidak seharusnya dilakukan. Dalam menjalani kehidupan
ini kita pasti menginginkan kehidupan
sosial yang harmonis antara satu dengan yang lainnya. Pada kenyataannya tidak
semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu
hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga
didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal
seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya
adalah Pertentangan sosial dan integrita masyarakat
Perbedaan
Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari
timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya
dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi
kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi
kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam
memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah
laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya
merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Oleh karena individu mengandung arti
bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik
jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam
hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
1. kepentingan individu untuk memperoleh
kasih sayang
2. kepentingan individu untuk memperoleh
harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh
penghargaan yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh
prestasi dan posisi
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan
orang lain
6. kepentingan individu untuk memperoleh
kedudukan di dalam kelompoknya
7. kepentingan individu untuk memperoleh
rasa aman dan perlindungan diri
8. kepentingan individu untuk memperoleh
kemerdekaan diri
Perbedaan kepentingan ini tidak secara
langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:
1. fase disorganisasi yang terjadi
karena kesalahpahaman.
2. fase dis-integrasi yaitu pernyataan
tidak setuju.
fase dis-integrasi ini memiliki tahapan
(Menurut Walter W. Martin dkk):
• ketidaksepahaman anggota kelompok
tentang tujuan yang dicapai.
• norma sosial tidak membantu dalam
mencapai tujuan yang disepakati.
• norma yang telah dihayati bertentangan
satu sama lain.
• sanksi sudah menjadi lemah
• tindakan anggota masyarakat sudah
bertentangan dengan norma kelompok.
Diskriminasi
dan Etnosentris
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan
yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat
berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi
merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini
disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
• Diskriminasi langsung, terjadi saat
hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu,
seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang
sama.
• Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat
peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di
lapangan.
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk
melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri, maksudnya
Etnosentrisme yaitu suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak,
dan dipergunakannya tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain.
Etnosentrisme memiliki dua tipe yang
satu sama lain saling berlawanan, yakni :
• Tipe pertama adalah etnosentrisme
fleksibel. Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara
meletakkan etnosentrisme dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap
suatu realitas didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan
perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.
• Tipe kedua adalah etnosentrisme
infleksibel. Etnosentrisme ini dicirikan dengan ketidakmampuan untuk keluar
dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa memahami sesuatu berdasarkan
perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan
latar belakang budayanya.
Kesimpulannya di Indonesia banyak tejadi
hal – hal seperti di atas, hal itu dikarenakan beberapa faktor, antara lain
perbedaan agama, budaya, keyakinan, dan lainnya. Untuk menghindari hal tersebut
dirasa sulit sebab kurangnya wadah untuk menampung hal tersebut, misalnya
kurangnya hubungan antar kelompok, kurangnya sosialisasi, dan yang terpenting
adalah kurangnya kesadaran dari diri sendiri, apabila hal itu dapat dilakukan
niscaya hal – hal diatas tidak akan tumbuh.
Pertentangan
dan Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah
laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan
mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang
merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu
1.
terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam
konflik
2.
unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam
kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan
3.
terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan
tersebut
Konflik merupakan suatu tingkah laku
yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan
kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri
seseorang, kelompok, danmasyarakat. Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
• Elimination, pengunduran diri dari salah satu
pihak yang terlibat konflik.
• Subjugation atau Domination, pihak yang
mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
• Majority Rule, artinya suara terbanyak yang
ditentukan dengan voting.
• Minority Consent, artinya kelompok mayoritas
yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima
keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama.
• Compromise, artinya semua sub kelompok yang
terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
• Integration, artinya pendapat-pendapat yang
bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai
kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
Golongan-Golongan
yang Berbeda dan Integrasi Sosial
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai
masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial
yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia.
Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya
melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial.
Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan,
Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia
setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi
bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada
pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal
Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi
penghambat dalam integrasi:
1. Tuntutan penguasaan atas
wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan
perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan
(Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat
digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap
permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
Intgrasi
Nasional
Integrasi Nasional merupakan masalah
yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan
yang dihadapinya.
Menghadapi masalah integrasi sebenarnya
tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi berbeda dan latar
belakang sosio-kultural nation state berbeda pula, sehingga integrasi
diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan
kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak.
Beberapa permasalahan Integrasi Nasional
1. Perbedaan Ideologi
2. Kondisi masyarakat yang majemuk
3. Masalah territorial daerah yang
berjarak cukup jauh
4. Pertumbuhan partai politik
Sumber:
http://anakmoedarasional.blogspot.com/2010/11/perbedaan-kepentingan.html
http://linaa-mybigfantasy.blogspot.com/2010/12/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
Hei kawan.. Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi
BalasHapusDesember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang
untuk setiap kategori. link
http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755
oh iya, kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS , silahkan kunjungi link ini
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5
makasi :)